Power Amplifier

12.4 Class B Amplifier Operations Problems




1. Pendahuluan[Kembali]

    Penguat kelas B (Class B Amplifier) merupakan salah satu jenis penguat daya yang banyak digunakan dalam aplikasi radio frequency karena efisiensinya yang relatif tinggi dari Class A. Penguat kelas B bekerja dengan 2 transistor yang masing masing menguatkan setengah siklus dari sinyal input. Hal ini memungkinkan penghematan daya karena masing masing transistor hanya aktif selama setengah periode sinyal.

    Namun penguat kelas B memilki permasalahan utama yang dikenal sebagai crossover distortion. Distorsi ini terjadi di sekitar titik nol sinyal input, yaitu saat peralihan antara transistor positif dan negatif. Karena transistor tidak langsung menghantar saat tegangan input mendekati nol, terjadi jeda waktu singkat dimana tidak ada transistor yang aktif, menyebabkan bentuk gelombang output terdistorsi. Masalah ini sangat signifikan dalam aplikasi audio, karena dapat mengurangi kualitas suara secara nyata. Selain crossover distortion, penguat kelas B juga mengalami masalah di linearitas, stabilitas termal dan kesesuaian pasangan transistor.  

2. Tujuan[Kembali]

  1. Memahami prinsip kerja penguat kelas B
  2. Mengidentifikasi permasalahan penguat kelas B 
  3. Menganalisis dampak dari distorsi terhadap kualitas sinyal output
  4. Mempelajari solusi teknis dari permasalahan

3. Alat dan Bahan[Kembali]

1. Transistor npn

    Sederhananya, transistor npn merupakan komponen elektronika yang terdiri dari dua semikonduktor tipe-n yang mengapit semikonduktor. Ketika sinyal kecil diberikan pada lapisan basis transistor, maka transistor NPN akan mengalirkan arus listrik dari lapisan kolektor ke lapisan emitor. Arus listrik yang mengalir melalui transistor dapat dikendalikan oleh sinyal kecil yang diberikan pada lapisan basis.

2. Dioda
    Berfungsi sebagai penyearah yang mengubah arus AC menjadi arus DC

3. Resistor
    Resistor adalah komponen elektronik pasif yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran arus listrik dalam suatu rangkaian, komponen ini digunakan untuk mengatur arus, membagi tegangan, melindungi komponen lain dari arus berlebih, dan sebagai bagian dari filter, pengatur waktu, atau pembentuk sinyal. Nilai hambatan resistor ditentukan oleh kode warna atau ditulis langsung pada bodinya.

4. Kapasitor
       Kapasitor berfungsi sebagai penyimpan energi, penghalang arus searah (DC), penyaring sinyal, dan pengatur waktu dalam rangkaian elektronik. Selain itu, kapasitor juga dapat digunakan sebagai kopling antar rangkaian, untuk menstabilkan tegangan, dan untuk memutus arus dalam rangkaian.

5. Oscilloscop

oscilloscop memiliki fungsi sebagai:
- melihat bentuk gelombang input
-mengukur frekuensi osilasi
-mengukur amplitudo dan teganagn DC offset
-menganalisis respons dinamis
-troubleshooting dan debugging



4. Dasar Teori[Kembali]

    Penguat kelas B bekerja dengan dua transistor dalam konfigurasi push-pull. Transistor Q1 menguatkan siklus positif dari sinyal input, sementara Q2 menguatkan bagian negatifnya. Titik tengah dari dua transistor langsung terhubung ke beban. Dengan demikian, beban menerima sinyal penuh dengan efisiensi daya lebih tinggi dibandingkan penguat kelas A.

Distorsi Crossover terjadi karena saat sinyal input mendekati nol volt, kedua transistor tidak sepenuhnya aktif, sehingga muncul celah sinyal. Untuk mengurangi ini, dioda digunakan untuk memberikan bias kecil agar transistor tetap berada di tepi aktif.

5. Percobaan[Kembali]

Fig 12.37








6. Link Download[Kembali]

Fig 12.37



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODUL I

MODUL II