Laporan Akhir Modul II



1. Jurnal [Kembali]

    JURNAL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN DAN RANGKAIAN LISTRIK 

    OSCILLOSCOPE DAN PENGUKURAN DAYA

    Nama                         :  M. Alfareldo Boyke 

    No BP                        :  2410951015

    Tanggal Praktikum    : 25 Maret 2025

    Asisten                       : Mhd Dzikra Halim

                                         Salwa Salsabilla

    1. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik 

Tegangan DC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

 0

 Tak Terdefinisi 

 0

Tegangan AC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

 4

 0,001 s

 1000 Hz

    2. Membandingkan Frekuensi


Jenis Gelombang


   
  Frekuensi Oscilloscope

 

Frekuensi Generator Fungsi

Sinusoidal

1000 Hz

1000 Hz

Gigi Gergaji

997 Hz

1000 Hz

Pulsa (Kotak)

1000 Hz

1000 Hz


    3. Membandingkan Frekuensi Dengan Cara Lissajous


Perbandingan Frekuensi



Frekuensi Generator A

(fy)


Frekuensi Generator B

(fx) 


 Gambar Lissajous





1 : 1





1000 Hz





1000 Hz

 








1 : 2





1000 Hz





2000 Hz

 








2 : 1





2000 Hz





1000 Hz

 






1 : 3





1000 Hz





3000 Hz

 








3 : 1





3000 Hz





1000 Hz

 





\



2 : 3





2000 Hz





3000 Hz

 






3 : 2





3000 Hz





2000 Hz

 




    4. Pengukuran Daya Beban Lampu Seri


Beban

 

Daya Terukur (Watt)

 

V total

 

I total

 

Daya Terhitung (Watt)

1 Lampu

0,75 W

1,452 V

260 mA

0,377 W

2 Lampu

1,5 W

1,468 V

200 mA

0,2936 W

3 Lampu

2,25 W

1,478 V

180 mA

0,266 W

    5. Pengukuran Daya Beban Lampu Paralel


Beban

 

Daya Terukur (Watt)

 

V total

 

I total

 

Daya Terhitung (Watt)

1 Lampu

0,75 W

1,478 V

260 mA

0,384 W

2 Lampu

1,5 W

1,448 V

500 mA

0,724 W

3 Lampu

2,25 W

1,410 V

350 mA

0,4935 W



2. Prinsip Kerja [Kembali]

    Oscilloscope

1. Kalibrasi oscilloscope

    a. Hidupkan oscilloscope dan tunggu beberapa saat sampai pada layar akan muncul
        berkas elektron
    b. Atur posisi sinyal pada layar sehingga terletak di tengah-tengah
    c. Hubungkan input kanal A dengan terminal kalibrasi yang ada pada
        oscilloscope
    d. Amati bentuk gelombang dan tinggi amplitudonya.


 2. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik

    Susun rangkaian seperti gambar berikut



 

    ● Tegangan Searah
        a. Atur output power supply sebesar 4 Volt
        b. Hubungkan input kanal B oscilloscope dengan output power supply
        c. Atur saklar oscilloscope pada DC, bacalah dan amati berapa tegangan
           yang diukur oleh oscilloscope
    ●  Tegangan Bolak Balik
        a. Atur generator sinyal pada frekuensi 1 kHz gelombang sinusoidal,
           dengan besar tegangan 4 Vp-p
        b. Kemudian ukur dan amati tegangan ini dengan oscilloscope


  3. Mengukur dan Mengamati Frequency

 a. susun rangkaian seperti gambar berikut


        b. Hubungkan output dari function generator dengan input kanal
            A oscilloscope. Saklar fungsi dari function generator pada posisi
            sinusoidal
        c. Amati bentuk gelombang yang muncul pada layar, kemudian ukurlah
            frekuensinya. Catat penunjukan frekuensi dari function generator
        d. Bandingkan hasil pengukuran frekuensi dengan oscilloscope dengan
            frekuensi yang ditunjukan oleh function generator
        e. Ulangi langkah b dan c untuk gelombang gigi gergaji (segitiga) dan
            gelombang pulsa

4. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous

        a. susun rangkaian seperti gambar berikut


        b. Atur selektor time base oscilloscope pada posisi XY dan saklar pemilih
            kanal pada posisi A dan sinkronisasi pada posisi B
        c. Hubungkan sinyal dengan frekuensi yang tidak diketahui pada input A dan
            sinyal dengan frekuensi yang dapat dibaca pada input B
        d. Atur frekuensi sinyal pada kanal A, sehingga diperoleh gambar seperti salah
            satu dari gambar 2.1. Kemudian amati berapa perbandingan frekuensinya.
            Bacalah penunjukan frekuensi generator
        e. Ulangi langkah b dan c untuk frekuensi yang lain dan catat hasilnya dalam
            bentuk gambar gelombang Lissajous
        f. Atur perbandingan X:Y pada 1:1, 1:2, 1:3, 2:1, 2:3, 3:1, 3:2 

 

Pengukuran Daya

 

 5. Mengukur Daya Satu Fasa




a. Buat rangkaian seperti Gambar diatas dengan sumber AC dan beban 25 watt
b. Ukur daya yang terbaca pada wattmeter
c. Ulangi untuk beban yang berbeda-beda sesuai dengan Tabel
d. Catat penunjukan dari wattmeter 



 

3. Video Percobaan [Kembali]

Kalibrasi, Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik


Membandingkan Frekuensi


Membandingkan Frekuensi Dengan Cara Lissajous


Pengukuran Daya Beban Lampu Seri


Pengukuran Daya Beban Lampu Paralel











4. Analisa[Kembali]

1. Mengapa perlu dilakukan kalibrasi sebelum osiloskop digunakan?
    
    Jawab :
            Kalibrasi osiloskop sebelum digunakan sangat penting untuk memastikan akurasi pengukuran. Kalibrasi membantu menghindari kesalahan dalam hasil yang dapat berakibat fatal dan menjamin bahwa alat berfungsi sesuai dengan standar yang ditetapkan

2. Jelaskan perbedaan tegangan AC dan DC pada osiloskop berdasarkan amplitude, frekuensi dan perioda!

    Jawab :
            Tegangan AC :
  • Amplitudo sering ditampilkan dalam bentuk gelombang sinusoidal. Nilai puncak dapat berbeda tergantung pada waktu.
  • Frekuensi dapat diukur, frekuensi menunjukkan seberapa sering gelombang berulang dalam satu detik.
  • Memiliki perioda yang jelas, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus penuh gelombang. Perioda ini dapat dihitung dari frekuensi (T = 1/f).
            Tegangan DC :
  • Amplitudo tetap dan konstan, ditampilkan sebagai garis horizontal pada osiloskop. Nilai tidak berubah seiring waktu.
  • Tidak memiliki frekuensi karena arusnya tidak berfluktuasi.
  • Tidak memilki perioda karena tidak ada siklus yang terjadi. Arus DC terus mengalir tanpa henti pada nilai yang sama. 
3. Jelaskan macam-macam bentuk gelombang berdasarkan generator fungsi dan frekuensi !

    Jawab :
      1. Gelombang sinusoidal adalah bentuk gelombang yang paling dasar dan sering digunakan dalam analisis sinyal. Bentuknya halus dan simetris, mengikuti fungsi sinus.
      2. Gelombang persegi memiliki dua level tegangan (tinggi dan rendah) yang bergantian dengan cepat, membentuk pola persegi.
      3. Gelombang segitiga memiliki bentuk segitiga, dengan kenaikan dan penurunan yang linier.
      4. Gelombang gigi gergaji memiliki bentuk yang mirip dengan gergaji, dengan kenaikan yang tajam diikuti oleh penurunan yang cepat.

4. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu seri!

     Jawab :
     Daya Terukur    : 0,75 W ; 1,5 W ; 2,25 W
     Daya Terhitung : 0,377 W ; 0,2936 W ; 0,266 W

             Dari praktikum yang dilakukan praktikan, perbandingan daya yang terukur dengan daya yang terhitung pada rangkaian seri tidak akurat atau berbeda. Perbedaan ini bisa terjadi karena kondisi kabel yang kurang baik sehingga membuat kabel mempunyai hambatan yang membuat kabel menghasillkan panas.

5. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu parallel!

    Jawab :
    Daya Terukur    : 0,75 W ; 1,5 W ; 2,25 W
    Daya Terhitung : 0,384 W ; 0,724 W ; 0, 4935 W

            Dari praktikum yang dilakukan praktikan, perbandingan daya yang terukur dengan daya yang terhitung pada rangkaian paralel tidak akurat atau berbeda. Perbedaan ini bisa terjadi karena kondisi kabel yang kurang baik sehingga membuat kabel mempunyai hambatan yang membuat kabel menghasillkan panas.

5. Download File[Kembali]

     Laporan Akhir



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODUL I

MODUL II