LAPORAN AKHIR MODUL IV



1. Jurnal [Kembali]

JURNAL PRAKTIKUM

MODUL IV : RLC SERI DAN RLC PARALEL

Nama : M. Alfareldo Boyke

NIM : 2410951015

Tanggal Praktikum : 20 Mei 2025

Asisten : 1. Zulhadia

               2. Selvy Sandrika Ramadhani

1. RC Seri

Beban

V terukur

I terukur

V pada beban

Impedansi

Xa = 100 Ω

4.96 V

0.02 mA

153.6 mV

Ω

Xb = 100 Ω

3.86 V

Xc = 10 uF

1.17  V

 2. RLC Seri

Beban

V terukur

I terukur

V pada beban

Impedansi

Xa = 100 Ω

4.98 V

0.05 mA

199.3 mV

Ω

Xb = 1 mH

2.5 V

Xc = 10 uF

2.54 V

3. RLC Paralel

Beban

V terukur

I terukur

I1

I2

I3

V pada beban

Impedansi

Xa = 100 Ω

4.96V

0.27 mA

0.27 mA

0.27 mA

0.27 mA

4.96  V

Ω

Xb = 1 mH

4.96 V

0.23 mA

0.23 mA

0.23 mA

0.23 mA

4.96 V

Ω

Xc = 10 uF

4.96 V

0.21 mA

0.21 mA

0.21 mA

0.21 mA

4.96 V

Ω



2. Prinsip Kerja [Kembali]

1.       RC Seri


       

  1. Rangkaian RC seri terdiri dari resistor (R) dan kapasitor (C) yang dihubungkan secara seri.
  2. Rangkaian ini dihubungkan ke sumber tegangan AC.

  3. Resistor dan kapasitor dalam rangkaian RC seri bekerja sama untuk meminimalisir efek bolak-balik (ripple) yang terjadi pada arus AC.
  4. Resistor mengurangi tegangan AC yang terjadi pada kapasitor, sementara kapasitor menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh tegangan AC.

2.       RLC Seri

  1. Rangkaian RLC seri terdiri dari resistor (R), induktor (L), dan kapasitor (C) yang dihubungkan secara seri.
  2. Rangkaian ini dihubungkan ke sumber tegangan AC.
  3. Resistor, induktor, dan kapasitor dalam rangkaian RLC seri bekerja sama untuk meminimalisir efek bolak-balik yang terjadi pada arus AC.
  4. Resistor mengurangi tegangan AC yang terjadi pada induktor dan kapasitor, sementara induktor dan kapasitor menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh tegangan AC.

3.       RLC Paralel

 

  1. Rangkaian RLC paralel terdiri dari resistor (R), induktor (L), dan kapasitor (C) yang dihubungkan secara paralel.
  2. Rangkaian ini dihubungkan ke sumber tegangan AC.


  3. Resistor, induktor, dan kapasitor dalam rangkaian RLC paralel bekerja sama untuk meminimalisir efek bolak-balik yang terjadi pada arus AC.
  4. Resistor, induktor, dan kapasitor mempengaruhi arus yang mengalir melalui rangkaian ini.


3. Video Percobaan [Kembali]

RC SERI



RLC SERI



RLC PARALEL





4. Analisa[Kembali]

1. Analisa pengaruh R,L, dan C terhadap sudut fasa!

    Jawab :

  • Resistor (R) : Resistor bersifat non-induktif dan non-kapasitif, sehingga tidak mengubah sudut fasa. Pada rangkaian dengan resistor, arus sefase dengan tegangan. Artinya, sudut fasa (θ) adalah 0°.
  • Induktor (L) : Pada induktor, arus tertinggal dari tegangan sebesar 90°. Hal ini disebabkan oleh sifat induktansi yang menghambat perubahan arus, sehingga arus mengikuti tegangan dengan keterlambatan 90°.
  • Kapasitor (C) : Pada kapasitor, arus mendahului tegangan sebesar 90°. Kapasitor menyimpan energi dalam bentuk muatan, dan perubahan tegangan akan segera mengubah arus, menyebabkan arus lebih cepat daripada tegangan.
2. Analisa Impedansi pada Rangkaian RC seri

    Jawab :

    Pada rangkaian RC seri komponen R dan C disusun secara berurutan yang memiliki nilai arus sama disetiap komponenn namun memiliki tegangan yang berbeda, sehingga tegangan total dari RC adalah jumlah total tegangan setiap komponen. Untuk impedansi diperlukan reaktansi kapasitif (Xc) dan resistor, dengan rumus :

    Z = √R² + Xc²

Dimana Xc = 1/WC

3. Analisa Impedansi pada Rangkaian RLC seri

    Jawab :

    Di rangkaian RLC seri, setiap komponen dihubungkan dalam satu jalur sehingga arus disetiap komponen (R, L dan C) besarnya sama, tetapi memiliki tegangan yang berbeda. Rumus impedansi pada rangkaian ini yaitu :

    Z = R² + (XL - Xc)²

Dimana XL = WL dan Xc = 1/WC

Artinya semakin besar resistansi, impedansi juga semakin besar.

4. Analisa Impedansi pada Rangkaian RLC Paralel    
    
    Jawab :

    Pada rangkaian RLC paralel memiliki komponen yang sama dengan RLC seri yaitu komponen (R, L dan C). Dimana rangkaian ini nilai impedansinya relatif kecil, karena rumus nilai impedansi pada rangkaian ini yaitu :

    1/Z = √(1/R)² + (1/XL - 1/Xc)²

Dimana XL = WL dan Xc = 1/WC

Sesuai dengan rumus diatas, jika semakin kecil nilai reaktansi dari masing-masing komponen, maka semakin besar nilai impedansinya dan sebaliknya jika semakin besar nilai reaktansi dari masing-masing komponen, maka semakin kecil nilai impedansinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modul I Praktikum Elektroika

Op-Amp